Pada
kesempatan kali ini kami akan sedikit menjelaskan tentang sejarah Objek Wisata Green Canyon Pangandaran.Cukang Taneuh atau lebih di kenal dengan Green Canyon
merupakan wisata sungai yang saat ini dijadikan sebagai sebuah objek wisata di
Kabupaten Ciamis. Green Canyon terletak 31 km arah Selatan Pangandaran tepatnya
di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Propinsi Jawa Barat. Tempat ini
sebenarnya sudah mulai dirintis sebagai tempat wisata pada era pemerintahan
Soeharto sekitar tahun 1990an yaitu dengan pembangunan Dermaga yang terletak di
kampung Ciseureuh Dusun Karangpaci Desa Kertayasa, yang pada perkembang annya
kepengurusan dari Green Canyon ini di kelola oleh Kelompok Penggerak Pariwisata
(KOMPEPAR) dan Dinas Pariwisata sebagai koordinator penggeraknya.
Dengan
adanya perhatian dari Pemerintah setempat objek wisata ini mengalami kemajuan
pesat hal ini terbukti dengan adanya perbaikan fasilitas serta pembangunan dermaga
II yang terletak di sekitar objek wisata Cukang Taneuh. Pada awalya Dermaga II
ini telah dirintis oleh masyarakat dengan membangun fasilitas ruang bilas serta
saung persinggahan yang pada akhirnya rusak terbawa banjir. Dengan adanya
perhatian dari pemerintah keadaan tersebut sudah pulih kembali dan Dermaga II
terlihat lebih besar dengan penambahan fasilitas seperti musola dan saung –
saung peristirahatan, dermaga II ini oleh penduduk sekitar menyebutnya dengan
palatar (bahasa sunda yang artinya peletaran yang luas).
Nama Green
Canyon di dapat dari seorang turis asing dari prancis yang bernama Bill Jhon,
sedangkan nama aslinya adalah Cukang Taneuh. Cukang yang mempunyai arti
jembatan dan Teneuh berarti tanah jadi Cukang Taneuh mengandung arti jembatan
yang terbuat dari tanah alamlah yang memprosesnya sehingga membentuk jembatan
dengan tekstur bawah jembatannya adalah stalaknit dan stalakmit. Apabila di
liat dari kejauhan akan terlihat seperti mulut gua dengan di hiasi oleh lembah
yang hijau di bawah jembatan tersebut adalah tempat pemberhentian perahu
pesiar, sebelum masuk kedalam ada sebuah air terjun yang oleh penduduk setempat
menyebutnya sebagai pancuran emas. Memang pada saat tertentu akan terlihat
seperti emas yang di akibatkan oleh air yang keruh berwarna kecoklat – coklatan
tertimpa sinar matahari dari kejauhan akan terlihat samar seperti pancuran
emas.
Masuk
lebih ke dalam lagi apabila berenang akan melewati batu yang berbentuk mirip
payung maka di sebut sebagai batu payung. dari batu payung ini pengunjung dapat
naik di atas batu payung dan apabila ada keberanian bisa meloncat terjun ke
sungai tentunya hal tersebut di lakukan harus dengan pengawasan dari pemandu
dengan tingginya batu payung 6 meter. Lebih kedalam lagi ada yang di sebut
pemandian putri, tempat ini berada sedikit di atas tebing pengunjung yang
berkeinginan ke tempat tersebut harus memanjat sedikit tebing. Pemandian putri
ini berbentuk seperti bak mandi tidur dengan di hiasi air rembesan dari dinding
dan stalaknit sehingga membentuk seperti air hujan, dingin dan menyegarkan yang
konon katanya khasiat dari pemandian putri ini bisa membuat awet muda.
Sekilas
tentang sejarah objek wisata green canyon pangandaran semoga memberi tambahan
wawasan bagi anda.
0 Komentar